Selamat Datang di Blog PINK UNYUS ku :) Semoga Bermanfaat

Bagaimana sikap siswa-siswi SMA Negeri 3 terhadap guru ?

Selasa, 18 Maret 2014

MONUMEN KAPAL SELAM SURABAYA

Tahukah Anda bahwa Indonesia pernah menjadi salah satu negara dengan militer yang paling ditakuti di Asia? Salah satu peralatan militer yang paling ditakuti pada masa kejayaan tersebut adalah kapal selam. Pada tahun 1962, Indonesia memiliki 12 kapal selam Whiskey Class buatan Uni Soviet. Kapal selam jenis ini adalah salah satu yang terbaik pada masanya. Itu yang menyebabkan Indonesia cukup ditakuti pada masa itu termasuk oleh negara-negara Barat. Anda ingin tahu seperti apa kapal selam yang dimiliki Indonesia? Anda bisa mengunjungi Monumen Kapal Selam Di Surabaya.



Sejarah Singkat Monkasel Surabaya

Terletak di pusat kota Surabaya, monumen ini dulunya merupakan kapal selam KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda.


KRI Pasopati 410, termasuk tipe SS Whiskey Class, dibuat di Vladi Wostok Rusia pada tahun 1952. Kapal Selam ini berpartisipasi di Angkatan Laut sejak tanggal 29 Januari 1962, tugas utama adalah untuk menghancurkan garis musuh (anti-shipping), pengawasan dan melakukan penggerebekan secara diam-diam. KRI Pasopati 410 telah mengambil peran besar untuk mempertahankan hukum kelautan, seperti Operasi Trikora, KRI Pasopati 410 turun ke belakang garis musuh, memberi penindasan secara psikologis.



Kapal Selam ini dibawa ke darat dan dijadikan monumen untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia. Monumen ini berada di Jalan Pemuda, tepat di sebelah Plasa Surabaya. Selain itu di tempat ini juga terdapat sebuah pemutaran film, dimana di tampilkan proses peperangan yang terjadi di Laut Aru.


Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 adalah monumen pada skala penuh (bukan replika), kapal selam ini adalah salah satu dari Armada Divisi Timur. Konstruksi monumen dimulai pada bulan Juli 1995, pertama ditandai dengan Gubernur Jawa Timur, Bapak Basofi Soedirman melakukan peletakan batu pertama untuk pondasi. Pada saat yang sama, KRI Pasopati 410 telah diiris menjadi 16 bagian di PT. PAL Indonesia. Kemudian bagian per bagian diciptakan kembali dan diletakkan di atas pondasi monumen. Monkasel resmi dibuka pada 15 Juli 1998 dan telah beroperasi sebagai salah satu objek wisata di Surabaya.



Spesifikasi Monkasel Surabaya :
·       -   Panjang: 76,6 m
·        -  Lebar: 6,30 m
·        -  Kecepatan: 18.3 knot di atas permukaan, 13,6 knot di bawah permukaan
·        -  Berat penuh: 1.300 tons
·        -  Berat kosong: 1.050 tons
·        -  Kemampuan penemuan: 8.500 mil laut
·         - Baterai: 224 unit
·         - Bahan Bakar: Diesel
·         - Persenjataan: 12 Torpedo Uap Gas
·         - Panjang: 7 m
·         - Baling-baling: 6 lubang
·         - Awak kapal: 63 termasuk Komandan
·         - KRI Pasopati memiliki jumlah 7 ruangan:
1.    Ruang untuk haluan Torpedo, dipersenjatai dengan 4 torpedo propeller, juga bertindak sebagai penyimpanan untuk torpedo
2.   Ruang Komandan, Ruang Makan, dan Ruang Kerja. Di bawah dek adalah Ruang untuk Baterai I
3.   Jembatan utama dan Pusat Komando. Penyimpanan Makanan di bawah dek
4.   Ruangan Awak Kapal, Dapur, dan penyimpanan untuk Baterai II di bawah dek
5.   Ruangan Mesin Diesel dan Terminal Mesin
6.   Kamar Mesin Listrik
7.   Ruangan Torpedo untuk bagian buritan. Berisi dengan 2 buah Torpedo.

Monumen Kapal Selam

Seperti apa kapal selam milik militer Indonesia pada masa itu? Anda bisa menyaksikan salah satu kapal selam milik Indonesia secara utuh lengkap dengan persenjataannya di Monumen Kapal Selam yang dikelola oleh TNI AL. Monumen ini terletak di samping salah satu sungai utama di Surabaya yaitu Kalimas, tepatnya di samping Plaza Surabaya.
Monumen Kapal Selam di Surabaya diresmikan pada tanggal 27 Juni 1998. Karena terletak di pusat kota Surabaya sebagai kota Pahlawan, maka Monumen Kapal Selam bisa menjadi sarana pendidikan yang mendidik sekaligus menghibur bagi Anda dan putra-putri Anda.
Untuk membawa kapal selam ke tengah kota Surabaya tidaklah mudah. Mula-mula kapal selam tersebut dipotong menjadi 16 bagian. Lalu dibawa ke area Monumen Kapal Selam setelah itu dirakit kembali.
 KRI Pasopati
Di area Monumen Kapal Selam, Anda bisa menyaksikan sebuah kapal selam yang berukuran cukup besar. Nama kapal selam ini adalah KRI Pasopati dengan nomor lambung 410. Panjang dari kapal selam ini adalah 76 meter dengan lebar 6,3 meter.
Kapal selam KRI Pasopati merupakan kapal selam berjenis SS tipe Wishkey Class. Kapal selam KRI Pasopati dibuat pada tahun 1952 dan mulai digunakan di Indonesia pada tanggal 15 Desember 1952.
Dengan penggerak diesel, kapal selam KRI Pasopati dapat menempuh kecepatan maksimum hingga 18,3 Knot (sekitar 34 km/jam). Jika di atas permukaan, kapal selam ini menggunakan penggerak diesel. Sedangkan jika sedang menyelam, kapal ini menggunakan penggerak batere.
Kapal selam ini dilengkapi 4 buah peluncur torpedo di depan dan 2 buah peluncur torpedo di belakang. Kapal ini mengangkut 12 buah torpedo dengan panjang 7 meter. Kapal ini juga mampu megangkut 63 awak kapal termasuk perwira.
Selain itu, kapal ini mampu menyelam hingga kedalaman 250 meter di bawah permukaan laut. Sedangkan kedalaman normal adalah 170 meter. Tentu dengan kemampuan seperti ini, membuat kekuatan laut Indonesia begitu kuat pada saat itu.
KRI Pasopati bertugas pertama kali dalam Operasi Alugoro ke Irian Jaya pada tanggal 28 Juli 1962. Operasi Alugoro merupakan bagian dari Operasi Trikora untuk mengembalikan wilayah Irian Barat ke NKRI. KRI Pasopati bersama lima kapal selam Indonesia lainnya yaitu KRI Widjayadanu, KRI Hendradjala, KRI Bramasta, KRI Tjudamani dan KRI Alugoro ditugaskan untuk menenggelamkan kapal-kapal perang dan niaga musuh sepanjang pantai utara Irian Barat khususnya kapal perang Belanda.
Operasi lainnya adalah operasi di Timor Timur, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Samudera Hindia. KRI Pasopati sering berada di garis depan ketika konflik terjadi. Pada tanggal 25 Januari 1990, KRI Pasopati berhenti bertugas di TNI AL.
Saat melakukan operasi, para awak kapal selam ini harus mampu menahan suhu udara yang cukup panas di dalam kapal. Meski mendapat pasokan oksigen yang cukup, namun kapal ini tidak dilengkapi pendingin udara. Tentu perjuangan yang keras harus dilakukan oleh awak kapal selam dalam setiap operasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar