Tahukah Anda bahwa Indonesia pernah menjadi salah satu negara
dengan militer yang paling ditakuti di Asia? Salah satu peralatan militer yang
paling ditakuti pada masa kejayaan tersebut adalah kapal
selam. Pada tahun 1962, Indonesia memiliki 12 kapal selam Whiskey
Class buatan Uni
Soviet. Kapal selam jenis ini adalah salah satu yang terbaik pada masanya. Itu
yang menyebabkan Indonesia cukup ditakuti pada masa itu termasuk oleh
negara-negara Barat. Anda ingin tahu seperti apa kapal selam yang dimiliki
Indonesia? Anda bisa mengunjungi Monumen Kapal Selam Di Surabaya.
Sejarah
Singkat Monkasel Surabaya
Terletak
di pusat kota Surabaya, monumen ini dulunya merupakan kapal selam KRI Pasopati
410, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun
1952. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk
membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda.
KRI Pasopati 410, termasuk tipe SS Whiskey
Class, dibuat di Vladi Wostok Rusia pada tahun 1952. Kapal Selam ini
berpartisipasi di Angkatan Laut sejak tanggal 29 Januari 1962, tugas utama
adalah untuk menghancurkan garis musuh (anti-shipping), pengawasan dan
melakukan penggerebekan secara diam-diam. KRI Pasopati 410 telah mengambil
peran besar untuk mempertahankan hukum kelautan, seperti Operasi Trikora, KRI
Pasopati 410 turun ke belakang garis musuh, memberi penindasan secara
psikologis.
Kapal Selam ini dibawa ke darat dan dijadikan
monumen untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia. Monumen ini berada di
Jalan Pemuda, tepat di sebelah Plasa Surabaya. Selain itu di tempat ini juga
terdapat sebuah pemutaran film, dimana di tampilkan proses peperangan yang
terjadi di Laut Aru.
Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 adalah monumen pada
skala penuh (bukan replika), kapal selam ini adalah salah satu dari Armada
Divisi Timur. Konstruksi monumen dimulai pada bulan Juli 1995, pertama ditandai
dengan Gubernur Jawa Timur, Bapak Basofi Soedirman melakukan peletakan batu
pertama untuk pondasi. Pada saat yang sama, KRI Pasopati 410 telah diiris
menjadi 16 bagian di PT. PAL Indonesia. Kemudian bagian per bagian diciptakan
kembali dan diletakkan di atas pondasi monumen. Monkasel resmi dibuka pada 15
Juli 1998 dan telah beroperasi sebagai salah satu objek wisata di Surabaya.
Spesifikasi
Monkasel Surabaya :
· - Panjang: 76,6 m
· - Lebar: 6,30 m
· - Kecepatan: 18.3 knot
di atas permukaan, 13,6 knot di bawah permukaan
· - Berat penuh: 1.300
tons
· - Berat kosong: 1.050
tons
· - Kemampuan penemuan:
8.500 mil laut
· - Baterai: 224 unit
· - Bahan Bakar: Diesel
· - Persenjataan: 12
Torpedo Uap Gas
· - Panjang: 7 m
· - Baling-baling: 6
lubang
· - Awak kapal: 63
termasuk Komandan
· - KRI Pasopati memiliki
jumlah 7 ruangan:
1.
Ruang untuk haluan Torpedo, dipersenjatai
dengan 4 torpedo propeller, juga bertindak sebagai penyimpanan untuk torpedo
2.
Ruang Komandan, Ruang Makan, dan Ruang Kerja.
Di bawah dek adalah Ruang untuk Baterai I
3.
Jembatan utama dan Pusat Komando. Penyimpanan
Makanan di bawah dek
4.
Ruangan Awak Kapal, Dapur, dan penyimpanan
untuk Baterai II di bawah dek
5.
Ruangan Mesin Diesel dan Terminal Mesin
6.
Kamar Mesin Listrik
7.
Ruangan Torpedo untuk bagian buritan. Berisi dengan
2 buah Torpedo.
Monumen Kapal Selam
Seperti apa kapal selam milik militer Indonesia pada masa itu?
Anda bisa menyaksikan salah satu kapal selam milik Indonesia secara utuh
lengkap dengan persenjataannya di Monumen Kapal Selam yang dikelola oleh TNI AL. Monumen ini
terletak di samping salah satu sungai utama di Surabaya yaitu Kalimas,
tepatnya di samping Plaza Surabaya.
Monumen Kapal Selam di Surabaya diresmikan pada tanggal 27 Juni 1998.
Karena terletak di pusat kota Surabaya sebagai kota Pahlawan, maka Monumen
Kapal Selam bisa menjadi sarana pendidikan yang mendidik sekaligus menghibur
bagi Anda dan putra-putri Anda.
Untuk membawa kapal selam
ke tengah kota Surabaya tidaklah mudah. Mula-mula kapal selam tersebut dipotong
menjadi 16 bagian. Lalu dibawa ke area Monumen Kapal Selam setelah itu dirakit
kembali.
KRI Pasopati
Di area Monumen Kapal Selam, Anda bisa menyaksikan sebuah kapal
selam yang berukuran cukup besar. Nama kapal selam ini adalah KRI
Pasopati dengan
nomor lambung 410. Panjang dari kapal selam ini adalah 76 meter dengan lebar
6,3 meter.
Kapal selam KRI Pasopati
merupakan kapal selam berjenis SS tipe Wishkey Class. Kapal selam KRI Pasopati
dibuat pada tahun 1952 dan mulai digunakan di Indonesia pada tanggal 15
Desember 1952.
Dengan penggerak diesel,
kapal selam KRI Pasopati dapat menempuh kecepatan maksimum hingga 18,3 Knot
(sekitar 34 km/jam). Jika di atas permukaan, kapal selam ini menggunakan
penggerak diesel. Sedangkan jika sedang menyelam, kapal ini menggunakan
penggerak batere.
Kapal selam ini dilengkapi
4 buah peluncur torpedo di depan dan 2 buah peluncur torpedo di belakang. Kapal
ini mengangkut 12 buah torpedo dengan panjang 7 meter. Kapal ini juga mampu
megangkut 63 awak kapal termasuk perwira.
Selain itu, kapal ini mampu
menyelam hingga kedalaman 250 meter di bawah permukaan laut. Sedangkan
kedalaman normal adalah 170 meter. Tentu dengan kemampuan seperti ini, membuat
kekuatan laut Indonesia begitu kuat pada saat itu.
KRI Pasopati bertugas
pertama kali dalam Operasi Alugoro ke Irian Jaya pada tanggal 28 Juli 1962.
Operasi Alugoro merupakan bagian dari Operasi Trikora untuk mengembalikan
wilayah Irian Barat ke NKRI. KRI Pasopati bersama lima kapal selam Indonesia lainnya
yaitu KRI Widjayadanu, KRI Hendradjala, KRI Bramasta, KRI Tjudamani dan KRI
Alugoro ditugaskan untuk menenggelamkan kapal-kapal perang dan niaga musuh
sepanjang pantai utara Irian Barat khususnya kapal perang Belanda.
Operasi lainnya adalah
operasi di Timor Timur, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Samudera Hindia.
KRI Pasopati sering berada di garis depan ketika konflik terjadi. Pada tanggal
25 Januari 1990, KRI Pasopati berhenti bertugas di TNI AL.
Saat melakukan operasi,
para awak kapal selam ini harus mampu menahan suhu udara yang cukup panas di
dalam kapal. Meski mendapat pasokan oksigen yang cukup, namun kapal ini tidak
dilengkapi pendingin udara. Tentu perjuangan yang keras harus dilakukan oleh
awak kapal selam dalam setiap operasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar